Jumat, 16 Desember 2011

CONTOH GEGURITA BAHASA JAWA

Contoh Geguritan Puisi Bahasa Jawa. Puisi dalam bahasa jawa atau yang disebut geguritan. Geguritan adalah lantunan lagu-lagu suci yang dinyanyikan pada saat pelaksanaan yadnya. Setiap jenis yadnya memiliki lagu suci tersendiri.

Dalam blog ini anda akan menemukan puisi dalam bahasa jawa atau yang disebut geguritan tersebut secara gratis. Ini adalah geguritan terbaru untuk tahun ini, ada berbagai tema yang disajikan disini mulai dari hal klasih berupa cinta sampai pendidikan. Membuat puisi tidak harus dalam bahasa indonesia bukan, bahasa jawi sampai bahasa inggris seharusnya juga dicoba, untuk memperkaya pengetahuan kita akan kebahasaan.


Berdasarkan jenis yadnya, geguritan dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu antara lain:

1. Geguritan Dewa Yadnya
2. Geguritan Manusa Yadnya
3. Geguritan Pitra Yadnya

Minggu, 25 September 2011

TEMBANG MACAPAT

Istilah Tembang Macapat
     Kata tembang sebagai "nyanyian" bersinonim dengan kidung, kakawin, dan gita. Kata kakawin berasal dari kawi ( bahasa Sansekerta ) yang berarti "penyair". Kakawin berarti "syair, gubahan, kidung, nyanyian" (Mardiwarsito, 1981 :274 ).Kata kidung berarti "nyanyian", sudah dikenal sejak terciptanya karya sastra jawa Kuno. Sedangkan kata tembang baru di jumpai dalam karya sastra Jawa Baru. Kemudian kata kakawin, kidung, dan tembang digunakan sebagai sebutan bentuk puisi Jawa secara kronologis. Kakawin merupakan sebutan puisi Jawa Kuno berdasarkan metrum India. Kidung sebagai sebutan puisi Jawa pertengahan berdasarkan metrum Jawa dan tembang, adalah sebutan puisi jawa baru berdasarkan metrum Jawa.

     Berkaitan dengan kata tembang, muncul kata macapat yang kemudian digabung menjadi "tembang macapat". Kata macapat diperkirakan bukan berasal dari bahasa Jawa Kuno atau Kawi dan bukan berasal dari bahasa Jawa Pertengahan atau Jawa Madya, melainkan dari bahasa Jawa Baru (Danusuprapta, 1981: 151). Bahasa Jawa Baru adalah bahasa yang digunakan dalam karya sastra Jawa pada akhir abad ke-16 Masehi.

Rabu, 21 September 2011

HURUF AKSARA JAWA


PELAJARAN BAHASA JAWA UNTUK PEMULA

A. AKSARA JAWA
Seperti halnya bahasa Arab, Jepang serta India, bahasa Jawa juga memiliki
sistem alphabet sendiri yang disebut sebagai aksara Carakan. Aksara Jawa ini terdiri
dari aksara baku beserta pasangan, sandhangan, aksara swara, aksara rekan dan angka
seperti di bawah ini :
a. Aksara Baku (pokok) ada 20 (duapuluh) ;
b. Pasangan
c. Aksara Swara, aksara ini digunakan untuk menulis unsur lambang bunyi, maupun
serapan kata – kata non Jawa.
d. Aksara Rekan, aksara rekan dugunakan untuk menulis kata – kata serapan asing.
e. Aksara Murda, aksara murda ini dulu digunakan untuk menuliskan lambang bunyi
atau kata – kata sansekerta yang terserap dalam kosakata Jawa kuna, dalam
perkembangannya sejak weton Sriwedari yang dikeluarkan oleh pemerintah
kolonial Belanda aksara ini digolongkan sebagai aksara Kapital.
f. Angka ;
g. Sandhangan ; tanda yang digunakan untuk merubah bunyi aksara Jawa ;